Ilmu Pengetahuan Alam

Jumat, 03 Juni 2016

Teknologi tepat guna (TTG) dalam pengelolaan sampah berbasis 3R
Sarana dan Prasarana Pengelolaan sampah berbasis 3R
Pada dasarnya Teknologi Tepat Guna adalah teknologi yang memberikan tingkat pelayanan yang paling dapat diterima secara teknis, sosial dan lingkungan dengan tingkat biaya yang paling murah. Namun mengingat kondisi setempat, adakalanya diperlukan teknologi yang tidak murah bila memang sesuai dengan kondisi setempat.
Persyaratan teknologi tepat guna adalah:
§  dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat;
§  merupakan hasil rekayasa praktis yang mudah diterapkan;
§  efektif dan efisien;
§  ekonomis dan pemeliharaannya mudah;
§  memanfaatkan sumber daya yang ada;
§  mudah dioperasikan oleh pemakai;
§  dibuat sesuai kebutuhan;
§  mudah dikembangkan
Macam-macam teknologi tepat guna bidang persampahan , diantaranya :
§  Pengomposan sampah organik dapur (sampah basah) dengan komposter  rumah tangga secara individual atau komunal,yang tertanam maupun tidak tertanam, dengan komposter pot, komposter karung
§  Pengomposan Sampah organik rumah tangga dengan pengembangbiakan cacing tanah
§  Pengomposan skala lingkungan
§  Daurulang sampah plastik lembaran(kresek)- peletasi
Pengomposan Sampah Rumah Tangga dan Komunal
Komposter rumah tangga adalah prasarana yang digunakan untuk mengolah sampah dapur menjadi kompos. Sampah organik dapur adalah sampah organik yang dihasilkan dari dapur antara lain sisa makanan dan sisa sayuran. Prinsip kerja pembusukan sampah organik dengan bantuan mikroorganisme dari sampah itu sendiri.
Tipe komposter : komposter tanam dan komposter yang tidak ditanam (Tipe Ayun)
Komposter Tanam
Cara Pemasangan Komposter Tipe Tanam:
https://jujubandung.files.wordpress.com/2012/05/picture115.jpg?w=604https://jujubandung.files.wordpress.com/2012/05/picture212.jpg?w=604https://jujubandung.files.wordpress.com/2012/05/picture310.jpg?w=604
Penyiapan lahan dan 2 buah komposter
Tanah digali dengan diameter bawah 90 cm dan diameter atas 140 cm
https://jujubandung.files.wordpress.com/2012/05/picture48.jpg?w=604https://jujubandung.files.wordpress.com/2012/05/picture511.jpg?w=604https://jujubandung.files.wordpress.com/2012/05/picture69.jpg?w=288&h=187
Komposter diletakkan di tengah galian, Di dasar galian, di pinggir dan di dalam komposter diisi dengan kerikil  ukuran 1-2 cm setinggi 10 cm
https://jujubandung.files.wordpress.com/2012/05/picture711.jpg?w=604Selimuti pipa gas dengan kerikil setebal 5 cm baru ditimbun dengan tanah asal. Timbun komposter dengan tanah setebal 5 cm  di bawah lubang pemasukan sampah
Keterangan:
§  Siapkan lahan untuk penanaman komposter pada lokasi yang memungkinkan yaitu lokasi yang tersedia untuk pemasangan 2 buah komposter yang akan dioperasikan secara bergantian, terhindar dari curahan hujan yang secara langsung dapat masuk ke dalam komposter dan jarak komposter ke sumber air tanah dangkal minimal 10 m untuk menghindari pencemaran.
§  Gali tanah, dengan ukuran dan kedalaman galian sesuai dengan model dalamPetunjuk Teknis Spesifikasi Komposter Rumah Tangga Individual dan Komunal. Dasar komposter berada minimal 30 cm di atas muka air tanah. Muka air tanah dapat ditentukan berdasarkan muka air sumur di daerah sekitarnya pada musim kemarau.
§  Letakkan komposter di tengah galian tanah. Di dasar galian di pinggir dan di dalam komposter diisi dengan kerikil ukuran 1-2 cm setebal 10 cm.
§  Selimuti pipa gas dengan kerikil setebal 5 cm baru ditimbun dengan tanah asal.
§  Timbun komposter dengan tanah setebal 5 cm  di bawah lubang pemasukan sampah.
Ketentuan pemasangan komposter ini sama, baik untuk komposter rumah tangga individual maupun komunal.
Cara Pengoperasian
Penyiapan Sampah Dapur
Siapkan sampah organik/ sampah basah yang sudah dipilah dalam wadah sampah organik atau pada kantong plastik yang telah dilubangi kedua ujungnya di dalam ember, tiriskan  air yang terkandung pada sampah.
Pemasukan Sampah
§  Masukkan sampah yang sudah ditiriskan ke dalam komposter pertama (tanpa kantong plastik) dan ratakan.
§  Lakukan pemasukan sampah secara rutin setiap hari sampai komposter penuh
§  Hentikan pemasukan sampah dapur pada komposter pertama yang telah penuh, ganti pemasukan sampah ke komposter kedua.
Pematangan Kompos
Setelah komposter pertama terisi penuh oleh sampah, biarkan sampah selama 4-6 bulan agar terjadi proses pengomposan. Bila sampah telah berubah menjadi kompos yang ditandai dengan perubahan warna menjadi hitam seperti tanah,  keluarkan kompos tersebut dengan menggunakan garu, sisakan kompos setebal 2 cm yang akan berfungsi sebagai starter untuk mempercepat pengomposan selanjutnya. Kompos dianginkan selama 1 minggu untuk pendinginan di lokasi yang terhindar dari curah hujan. Kompos tersebut dapat digunakan sebagai penggembur tanah.Selanjutnya komposter pertama dapat menampung kembali sampah dapur. Ketentuan pengoperasian komposter ini sama, baik untuk komposter individual maupun komunal.
https://jujubandung.files.wordpress.com/2012/05/picture86.jpg?w=604https://jujubandung.files.wordpress.com/2012/05/picture97.jpg?w=604
Gambar Komposter Individual dan Cara Pemasangan
 https://jujubandung.files.wordpress.com/2012/05/picture105.jpg?w=604
 Gambar Model-model Komposter Tanam Individual
Komposter Ayun
Komposter ayun ini merupakan komposter yang tidak ditanam mengolah sampah  organik rumah tangga yang berupa sisa-sisa makanan melalui pengomposan dengan memanfaatkan tong bekas  dengan pengoperasian secara diayun. Kapasitas:  30 liter untuk 2- 3 bulan dan 60 liter untuk 4-6 bulan. Satu rumah tangga membutuhkan 2 komposter putar, digunakan secara bergantian.Wadah penampungan air sampah diletakkan dibawah komposter ayun.
Pengoperasian
§  Masukkan kompos atau serbuk gergaji sebagai starter
§  Masukkan sampah dapur ke dalam komposter putar dan ditutup
§  Putar kompster diputar 5-10 kali untuk pencampuran dengan mikroorganisme
§  Lakukan tiap hari sampai komposter penuh
§  Air sampah yang tertampung dapat digunakan sebagai pupuk tanaman
§  Diamkan kompos putar yang sudah penuh selama 1 bulan
§  Keluarkan kompos dan diangin-anginkan
§  Kompos dapat digunakan
https://jujubandung.files.wordpress.com/2012/05/picture134.jpg?w=248&h=237https://jujubandung.files.wordpress.com/2012/05/picture125.jpg?w=254&h=239https://jujubandung.files.wordpress.com/2012/05/picture116.jpg?w=262&h=238
 Gambar Komposter Ayun
Komposter Gentong
Gentong dari tanah liat ini dapat dijadikan komposter karena sirkulasi udara yang cukup dan juga kelembabannya. Pembalikan dan pengadukan juga tetap perlu dilakukan.
 https://jujubandung.files.wordpress.com/2012/05/picture142.jpg?w=604
 Gambar Komposter dari Gentong
Komposter Aerob /Komposter Vent
Menggunakan tong plastik berukuran 120 Liter yang dilengkapi pipa vertikal dan horisontal agar proses berlangsung secara aerob (dengan udara). Salah satu pengguna komposter jenis ini adalah masyarakat di Jambangan, Surabaya.
https://jujubandung.files.wordpress.com/2012/05/picture151.jpg?w=604
Gambar Komposter Vent
TAKAKURA
Metoda ini menggunakan keranjang berlubang dan kemudian dilapisi dengan gelangsing. Caranya: sampah organic dicampurkan dengan mikroorganisme padat dari campuran bekatul, sekam padi, pupuk kompos, dan air. Kemudian dimasukkan kedalam keranjang dan ditutup dengan keset dari sabut kelapa. Cara ini diterapkan oleh Pusdakota – Universitas Surabaya. Penemu metoda Pengelolaan sampah skala RT sistem aerob, membutuhkan aliran udara untuk memaksimalkan fungsi bakteri, metoda ini ditemukan oleh Prof Koji Takakura dari JPEC Jepang.
Alat dan Bahan:
https://jujubandung.files.wordpress.com/2012/05/picture161.jpg?w=604
Gambar Alat dan bahan untuk komposter Takakura
Fungsi alat dan bahan:
§  Agar proses aerob berlangsung dengan baik, pilihlah keranjang yang berlubang, dan lapisi dengan kardus. Fungsi kardus adalah:
§  membatasi gangguan serangga,
§  mengatur kelembaban, dan
§  berpori-pori, sehingga dapat menyerap serta membuang udara & air.
§  Letakkan bantal sekam di bawah dan di atas keranjang. Fungsi bantal sekam adalah:
§  sebagai tempat mikrobakteri yang akan mempercepat pembusukan sampah organik,
§  karena berrongga besar, maka bantal sekam dapat segera menyerap air dan bau sampah,dan
§  sifat sekam yang kering akan memudahkan pengontrolan kelembaban sampah yang akan menjadi kompos.
§  Media kompos jadi yang berasal dari sampah rumah tangga diisikan
1 / 2 sampai 2/3 bagian keranjang. Kompos yang ada dalam keranjang berfungsi sebagai aktivator/ragi bagi sampah baru.
§  Pilih kain penutup yang serat atau berpori besar. Tutupkan kain di atas bantal sekam, agar lalat tidak dapat bertelur dalam keranjang, serta mencegah metamorfosis (perubahan) dari belatung menjadi lalat, karena lalat tidak dapat keluar dan mati di dalam keranjang.
§  Tutup keranjang bagian atas sebagai pemberat agar tidak diganggu oleh predator (kucing/anjing). Pilih tutup yang berlubang agar udara dapat keluar masuk.
Catatan lain dalam membuat Kompos:
§  Hindarkan dari hujan (taruh di tempat teduh)
§  Sampah yang dimasukkan berumur maksimal 1 hari
§  Sampah yang dalam ukuran besar harap dicacah dahulu
Cara perawatan
§  Cuci kain penutup satu minggu sekali
§  Bila kompos kering, cipratkan air bersih, sambil diaduk
§  Bila sudah lapuk, kardus harus diganti agar tidak robek dan menyebabkan lalat/serangga masuk
Cara pemanenan kompos :
§  Bila keranjang penuh, diamkan selama 2-4 minggu agar kompos benar benar matang. Sementara itu, gunakan keranjang lain untuk memulai proses pembuatan kompos yang baru.
§  Setelah matang, kompos dikeluarkan dari keranjang, diangin-anginkan dan kemudian diayak. Bagian yang halus dapat dijual/ diberikan ke tanaman, sedangkan bagian yang kasar dapat digunakan sebagai ’starter’ awal proses komposting berikutnya.
https://jujubandung.files.wordpress.com/2012/05/picture171.jpg?w=604
Gambar Langkah langkah membuat kompos dengan keranjang Takakura (USAID-Pengolahan Sampah Berbasis Masyarakat)
Pengembangan Takakura dengan berbagai bahan antara lain Bambu disebut Bambookura, dan Kardus (Doskura) dan Ember.
Cara pengoperasian Takakura:
https://jujubandung.files.wordpress.com/2012/05/picture181.jpg?w=604
Gambar Takakura dikembangkan dari bahan bambu (Bambokura)
Doskura menggunakan kardus sebagai pengganti keranjang. Cukup kardus yang dilapisi dengan gelangsing dan diberi aktivator (kompos), doskura dapat juga mengubah sampah menjadi kompos. Hanya saja, karena kardus mudah lapuk maka kardus harus diganti secara kontinyu setiap 6-8 minggu sekali. Untuk memperpanjang umur kardus, sebaiknya kardus tidak diletakkan langsung di lantai namun diberi alas berupa kayu atau triple.
https://jujubandung.files.wordpress.com/2012/05/picture191.jpg?w=604
Gambar Takakura dikembangkan dari bahan kardus (Doskura)
Ember bekas cat seperti ini dapat dijadikan komposter sederhana dengan memberi lubang yang cukup untuk aerasi. Mirip dengan Takakura, digunakan bantal sekam dan kardus untuk mengontrol kelembaban dan mengurangi bau. Komposter model ini digunakan di Penjaringan, Jakarta Utara.
https://jujubandung.files.wordpress.com/2012/05/picture20.jpg?w=604
Gambar Ember berlubang sebagai Takakura
Komposter Komunal
Komposter dan Takakura dapat dibuat komunal dari bahan plastic, kayu, pasangan bata sebagaimana dilihat pada gambar berikut. Metoda ini menggunakan konstruksi sederhana pasangan bata yang dikombinasikan dengan bilik kayu sebagai pintu untuk ruang pengomposan. Cara ini digunakan di Kebun Karinda Lebak Bulus, Jakarta.
https://jujubandung.files.wordpress.com/2012/05/picture213.jpg?w=604
Gambar Komposter Tanam komunal (10 KK)
https://jujubandung.files.wordpress.com/2012/05/picture241.jpg?w=604Gambar Takakura susun dan komposter kotak
Sumber: Lya m Taufik Kamil, Pengelolaan  Sampah Terpadu 3R dan Berbasis Masyarakat (Reduce, Reuse, Recycle), PU


Rabu, 30 Maret 2016

Yogi Ahmad Erlangga, Pemecah Rumus Matematika Helmholtz


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
Ilmu Alamiah Dasar
Middle Test
Disusun oleh :
Ujang Sunarya ( 20148100259 )
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN KUSUMANEGARA JAKARTA
PRODI BAHASA INGGRIS



Indonesia sudah sepatutnya bangga karena memiliki sumber daya manusia yang mumpuni dibidang sains dan teknologi yang tak kalah dengan negara barat.
Salah satu SDM unggul yang dimiliki bangsa ini adalah Dr. Yogi Ahmad Erlangga, pria sederhana berjenggot panjang kelahiran Tasikmalaya 8 Oktober 1974 ini berhasil memecahkan rumus matematika Persamaan Helmholtz yang membelenggu para pakar ilmu pengetahuan dan teknologi yang selama 30 tahun tak seorang pun mampu memecahkannya.
Atas keberhasilannya ini, ia sekarang menjadi buruan para konglomerat dunia bisnis perminyakan dan universitas-universitas kelas dunia pun tak ketinggalan mengincarnya supaya bisa hadir di kampus mereka untuk menggelar kuliah umum.
‘’Banyak pakar yang menghindari penelitian untuk memecahkan rumus Helmholtz ini karena memang sangat sulit dan rumit,’’ kata sarjana yang cum laude S1 dan S2 di ITB ini seperti dilansirTeropong Senayan, Sabtu (14/11/2015)
Ketika beliau melanjutkan S3-nya di Belanda, dosen penerbangan dari ITB ini, tertantang oleh perusahaan minyak Shell yang minta bantuan DUT (Delft University of Technology) untuk memecahkan rumus Helmholtz.
Setelah mengadakan riset dengan menghabiskan dana sekitar 6 milyar yang dibiayai Shell, berkat kejeniusannya akhirnya rumus itu mampu beliau pecahkan, yang mencengangkan dunia iptek, dan mendapat ucapan selamat dari universitas di Eropa, Israel dan USA.
Berdasarkan hasil temuannya ini membuat banyak perusahaan minyak dunia sangat senang dan meminta bantuannya. Pasalnya, dengan rumus itu mereka dapat 100 kali lebih cepat dalam menemukan sumber minyak di perut bumi melalui gelombang elektromagnetik yang dipantulkan dari perut bumi dengan akurasi yang sangat tinggi.
Andai saja Yogi mau mematenkan hasil temuannya, mungkin ia akan mendapat uang yang sangat besar. Tapi ilmuan muda bernama lengkap Yogi Ahmad Erlangga menolaknya termasuk menamakan termuannya itu dengan Erlangga Equation.
Mematenkan temuan ini justru akan menghambat perkembangan ilmu pengetahun selanjutnya. Thesis S3 yang disusun di Jurusan Matematika kampus yang sama di Delft, terpilih sebagai thesis terbaik di Belanda oleh MNC
“Saya ingin temuan ini dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena itu hak manusia. Hak ini bisa dijamin jika ilmu dimiliki publik dan bersifat open source ” kata Yogi merendah.
Industri yang bisa mengaplikasikan rumus ini antara lain industri radar, penerbangan, kapal selam, penyimpanan data dalam blue ray disc (keping DVD super yang bisa memuat puluhan gigabyte data), dan aplikasi pada laser, serta ilmu lainnya yang berkaitan dengan gelombang elektromagnetik.
Buku mengenai persamaan Helmholtz yang dibuatnya saat masih di Belanda pun, laris manis dalam waktu singkat. ‘’Tinggal satu (buku) dan saya tak punya fotokopinya lagi,’’
Khusus untuk ITB, sambung pria yang dalam kesehariannya terkenal sangat tekun beribadah dan selalu shalat lima waktu berjamaah ini ingin ITB bisa lebih besar lagi.
Minimal, ITB menjadi perguruan tinggi terbesar dan berpengaruh di Asia. Karena, kalau hanya terbesar di Indonesia saja, sejak dulu juga sudah begitu serta ingin melihat bangsa Indonesia maju dihormati bangsa lain.
‘’Saya pun masih memiliki obsesi pribadi. Keinginan saya adalah ingin melakukan penelitian tentang pesawat terbang yang menjadi spesialisasinya Aeronotika dan Astronotika, perminyakan, dan biomekanik,’’ kata pemenang penghargaan VNO-NCW Scholarship dari Dutch Chamber of Commerce ini.
Dr. Yogi Ahmad Erlangga, sekarang Dosen di Alfaisal University, Riyadh, Arab Saudi ini mendapat julukan Habibie Muda karena penemuannya yang spektakuler di bidang matematika. Kehadiran Dr. Yogi Ahmad Erlangga yang bersedia berkarya di Alfaisal University, Riyadh, Arab Saudi juga merupakan kebanggaan tersendiri bagi Kedutaan Besar Indonesia di Arab Saudi.
Dulu, BJ Habibie menemukan rumus yang mampu mempersingkat prediksi perambatan retak hingga mendapat julukan Mr. Crack. Banyak industri penerbangan di berbagai negara memakai rumus penemuan Habibie tersebut, termasuk NASA di Amerika, kini, Dr. Yogi Ahmad Erlangga meneruskan kehebatan Habibie dengan menemukan dan memecahkan rumus persamaan Helmholtz.
Beberapa Sikap ilmiah yang dimiliki Dr. Yogi Ahmad Erlangga adalah diantanya sebagai berikut:
a.     Jujur
Dalam mengembangkan teori yang telah telah di pecahkannya, beliau menyampaikan seadanya sesuai dengan fakta di lapangan
b.     Terbuka
Beliau tidak menutupi apapun dari temuan-temuan yang beliau teliti bahkan hanya untuk sekedar di jadikan hak paten pun beliau tidak lakukan yang jika ini di lakukan akan dapat menghasilkan banyak uang. Namun dengan rendah hatinya beliau menyampaikan demi perkembangan ilmu pengetahuan tidak akan mematenkan temuannya ini.
c.      Optimis
Berkat kerja keras serta kerja cerdasnya dalam penelitian ini, beliau bisa menghasilkan sesuatu yang baru dan lebih modern tentunya.
d.     Obsesi yang dimiliki kuat
Tidak hanya berkutat pada teori helmholt ini saja, beliau berencana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan lainnya seperti  ingin melakukan penelitian tentang pesawat terbang yang menjad  spesialisasinya Aeronotika dan Astronotika, perminyakan, dan biomekanik dll.
e.      Toleran
Tidak ingin menjadikan hasil temuannya ini menjadi ajang untuk memperkaya diri semata, tapi membiarkan temuannya ini di kembangkan oleh ilmuan lain tentunya.
f.       Rasa ingin tahu yang tinggi

Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Yogi_Ahmad_Erlangga
http://islamedia.id/yogi-ahmad-erlangga-pemecah-rumus-matematika-helmholtz/